Pemilu Indonesia Paling Rumit Sejak 2004


Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia merupakan pemilu paling kompleks dan rumit sejak 2004. Sedangkan, pemilu 2009 diperkirakan lebih rumit lagi. Untuk itu, penyelenggara pemilu harus memiliki kompetensi dan kapabilitas dalam menyelenggarakan pemilu yang demokratis dan independen.

Demikian pendapat mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2001-2007 Valina Singka dalam seminar bertajuk “Belajar dari Pilkada Langsung Menuju Pemilu 2009” di Jakarta, Sabtu (22/11) siang.

Diskusi yang digelar Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) ini juga menampilkan Ketua PDIP Firman Jaya Daely dan Pengamat Politik Lokal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro.

Kompleksitas ini pada tahun 2004 dengan 24 partai peserta pemilu, 662 juta surat suara, 2.5 juta kotak suara, 2 juta bilik suara dan biaya sebesar Rp 6,9 triliun.

Sebanyak 460.000 orang bertarung di 2057 daerah pemilihan untuk memperebutkan 550 kursi anggota DPR, 128 kursi anggora DPD, 16.000 ribu kursi anggota DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Pada pemilu 2009, katanya jumlah peserta dan biayanya bertambah besar. Dengan KPU provinsi sebanyak 33, sebanak 471 KPU kabupaten/kota, 6.576 PPK, 117 petugas luar negeri, 77.169 PPS, 512.188, 1.781 KPPSLN dan 512.188 petugas pemutakhiran data pemilih.




[+/-] Selengkapnya...

 

Yang Lagi ON

online counter

Huruf